Peningkatan
Budidaya Tomat Merah Melalui Media
Komunitas Posesi Tarian Nahsional (Kompos
Tanah)
Dosen
Pembimbing: Sri Agustin Mulyani, SPd.MPd
Nama : Povarezza Aryanada
NIM : 201410200311156
Kelas : I D
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADYAH MALANG
TAHUN
AJARAN 2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Warna
kulit merah menyala sehingga kerap disebut juga red cherry tomato. Buah mulai
dipanen berumur 67 hari setelah tanam dengan produktivitas 15-20 buah per
kluster. Jenis lain, sweet gold alias golden cherry tomato sebutan tomat emas
layak disandang dengan warna kulitnya yang atraktif, kuning cerah Jenis
terakhir sweet million berkulit jingga kemerahan (Trubus 532, 2014).
Tidak
jauh dari warnanya yang merah dan biasanya di gunakan para ibu rumah tangga
untuk campuran aneka masakan sayuran yaitu tomat. Tomat merupakan salah satu buah yang identik dengan warnanya
yang merah. Semua orang tentu sudah mengetahui
dengan buah tomat yang satu ini. Buah tomat dapat dimakan secara
langsung maupun ditambahkan pada aneka masakan favorit seluruh keluarga. Tomat
merupakan salah satu jenis buah-buahan, maka tak mengherankan jika buah
tersebut mengandung berbagai nutrisi yang juga diperlukan oleh tubuh dan
biasanya tomat oleh para petani di budidayakan di lahan, dengan cara
hidroponik, dengan cara tabulampot dan lain-lain. Budidaya tomat sangat
mudah apabila mengerti caranya mulai dari pembibitan, penanamanya sampai pasca
panen. Budidaya tomat tidak terlalu membutuhkan air terlalu banyak seperti menanam
padi, tomat bisa ditanam langsung dengan cara melalui benih yaitu langsung
mamasukkan benih dalam tanah dan juga bisa dengan cara menyemai dahulu apabila
sudah tumbuh kira-kira 7-10 cm dan bisa langsung di pindahkan kedalam tanah.
Masyarakat
atau para petani sebenarnya sudah begitu mengerti apakah itu kompos tanah.
Kompos biasa dibuat dari sisa-sisa limbah rumah tangga dari sayur-sayuran yang
tersisa, sabut kelapa, daun paitan, pelepah pisang, hasil sisa gergaji kayu, kotoran
sapi atau kambing dan ditambah bakteri buatan yang membantu mempercepat jadinya
kompos tanah. Kompos tanah juga dapat menambah unsur hara dalam tanaman, kompos
tanah juga bisa menambah hormon vitamin bagi tanaman agar petani bisa mengerti
bahwa kompos tanah bisa digunakan untuk menanam sudah secara otomatis untuk
menambah nutrisi bagi tanaman tidak lagi menggunakan pupuk anorganik atau
pestisida yang berbahaya.
B.Rumusan
Masalah
1. Bagaimana cara
meningkatkan budidaya tomat dengan media kompos tanah?
2. Bagaimana jika
kompos tanah digunakan secara berlebihan?
C.
Tujuan Penulisan
Ø Untuk
mengetahui produktivitas budidaya buah tomat dengan menggunakan media tanam
kompos tanah.
Ø Mengetahui
perbedaan pupuk yang digunakan oleh petani yaitu pupuk anorganik dengan kompos
tanah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Dalam
mencapai hasil yang baik dalam bercocok tanam atau dalam berbudidaya tanaman
maka harus memikirkan konsep dan manajemen yang terarah terlebih dahulu.
Berbudidaya tomat sangat mudah kecuali gagal akibat hama dan lalat buah yang
menyerang pada tanaman tomat tersebut dan dalam peningkatan hasil produksi
tomat yang pertama harus mengetahui kondisi tanah saat ini yang sudah tidak normal
seperti dahulu bahkan yang sekarang ini sudah tercemar oleh sisa-sisa pupuk anorganik
karena ini bisa mengganggu hasil produksi tomat. Dalam sistem pengairan juga
harus difikirkan dengan baik apabila kekurangan air akan berakibat buruk
terhadap tanaman tomat dan apabila kelebihan air juga akan berakibat tidak baik
terhadap tanaman tomat tersebut, jadi dalam sistem pengairan dalam berbudidaya
tomat harus cukup begitu juga dalam pemberian nutrisi juga harus terkontrol kecuali
menggunakan pupuk organik atau kompos
tanah.
Media
kompos tanah adalah salah satu cara agar budidaya tomat bisa baik dan produk
yang dihasilkanya juga optimal. Kompos tanah memang tidak terlalu di gunakan oleh
para petani untuk bercocok tanam karena para petani masih senang menggunakan
lahan tanah dan ditambah pemberian pupuk yang tidak sehat contohnya menyemprot tanaman
dengan pestisida berbahaya dan pupuk anorganik lainya yang juga berbahaya. Budidaya
tomat dengan media kompos tanah karena kompos itu sendiri bisa memberi asupan
nutrisi yang cukup baik yang pertama kepada tanaman dan yang kedua bisa
mengembalikan kondisi tanah yang sudah tercemar oleh pupuk anorganik meskipun
dalam waktu lama. Kompos tanah harus bisa ditingkatkan karena dengan kompos
tanah ini tanaman bisa subur dan tumbuh lebih baik apabila kompos diberikan
kepada tanaman secara lebih maka akan lebih baik karena kompos tanah yang sifatnya
organik dan bukan anorganik, jadi tanaman bisa tumbuh subur dengan media kompos
tanah ini.
C.Proses
Pelaksanaan
Peningkatan
budidaya tomat dengan media kompos tanah ini yang pertama yaitu membuat kompos
terlebih dahulu karena membutuhkan waktu yang lumayan lama sekitar kurang lebih
3-4 minggu setelah kompos ini jadi yaitu bentuknya seperti tanah bahkan lebih
halus dari tanah dan sudah tidak bau kotoran ternak dan sisa-sisa limbah,
kemudian melakukan pembibitan tomat sampai kira-kira tinggi bibit tomat 7-10 cm
kemudian kompos yang sudah jadi tersebut buatkan tempat yang akan di tanam oleh
bibit tomat merah tersebut karena sudah tidak menggunakan tanah melainkan menggunakan
kompos yang sudah menjadi tanah. Setelah itu buat lubang untuk memasukkan bibit
tomat yang akan di budidayakan dengan jarak tanam antar lubang 20-25 cm agar
waktu tanaman tomat dewasa tidak saling terganggu dan bisa optimal, setelah
selesai memasukkan bibit tomat dalam kompos tanah melakukan penyiraman langsung
yang pertama pada bibit tomat tersebut dengan air yang secukupnya karena masih
dalam umur muda, kemudian melakukan perawatan setiap hari beserta melakukan penyiraman rutin, pastikan
tidak ada tumbuhan yang mematikan tumbuhan yaitu gulma, gulma yang mengganggu
tanaman tomat ini karena gulma mudah sekali tumbuh sewaktu-waktu dan muncul
dengan tiba-tiba bahkan bisa mati tanaman yang di budidayakan karena gulma yang
mengganggu tersebut. Pada bubidaya tomat ini tidak lagi menggunakan pupuk
apapun karena sudah menggunakan kompos tanah dan hanya melakukan penyiraman
rutin setiap hari sampai bibit tomat itu dewasa dan sudah bisa berbuah.
Tomat
bisa dipanen saat warna masih hijau karena masih termasuk buah klimakterik.
Warna buah berubah menjadi merah atau kuning dalam beberapa hari jika disimpan
pada suhu kamar, sekitar 25-27 derajat celcius. Panen sebelum matang pohon
membuat daya simpan tomat lebih lama sehingga bisa dikirim jarak jauh. Kira-kira
kurang lebih 60-70 hari dan siap untuk di distribusikan kepada produsen dan
konsumen (Trubus 501, 2011)
D.Hasil
Yang Diharapkan
Setiap
masyarakat atau para petani yang bercocok tanam atau berbudidaya tanaman pasti
menginginkan tanaman yang di budidayakan bisa maksimal dan panen dengan hasil
yang memuaskan contohnya membudidayakan tanaman tomat merah dengan menggunakan
kompos tanah menginginkan tanaman tomat merah yang dibudidayakan maksimal dan
bisa panen dengan jumlah yang memuaskan dan pada waktu proses penanaman tidak
ada hama atau lalat buah yang mengganggu tanaman tomat tersebut, dan tidak lagi
menggunakan pupuk anorganik atau pestisida karena kompos tanah sudah memiliki
nutrisi yang cukup dan apabila panen buah tomat pada waktu di distribusikan
kepada produsen bisa ditrima yang pertama kepada produsen itu sendiri dan yang
kedua kepada konsumen yang membelinya.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan
tentang peningkatan budidaya tomat merah dengan media kompos tanah yaitu budidaya
tomat dengan media kompos tanah tidak lagi membutuhkan pupuk kimia dan
pestisida yang berbahaya karena secara otomatis penanaman dengan media kompos
tanah ini sudah terdapat nutrisi yang cukup dibutuhkan oleh tomat merah dan apabila
kompos tanah diberikan kepada tanaman tomat merah lebih banyak, pemberian
kompos tanah lebih baik dan juga akan lebih efisien daripada menggunkan pupuk
anorganik, kompos tanah sangat baik
untuk tanaman sayuran karena kompos yang sifatnya memiliki nutrisi yang cukup. Budidaya
tomat merah sangat mudah kecuali ada penggangu yaitu hama dan lalat buah karena
bisa merusak tanaman. Tomat merah mulai pembenihan atau pembibitan kemudian
memindahkan ke media kompos tanah dan merawatnya hingga dewasa sampai pasca
panen. Tomat merah bisa dipanen hingga umur kurang lebih 60-70 hari dan ini sudah
bisa untuk di distribusikan kepada produsen dan konsumen. Tomat merah tidak
terlalu suka dengan air yang terlalu banyak dan berbeda dengan tanaman padi
yang banyak membutuhkan air karena tomat merah sudah dapat menyimpan cadangan air
di dalam batang.
B.Saran
Seperti
kondisi saat ini tidak ada yang bisa mencegah pemakaian pupuk anorganik atau
pestisida karena pupuk ini yang mungkin lebih efisien, tetapi bagaimana cara
agar anorganik beralih kepada pupuk organik contohnya kompos tanah. Petani agar
mengerti apakah dampak yang diakibatkan oleh pestisida dan pupuk anorganik
karena dapat menimbulkan gangguan pernafasan terutama yang rawan yaitu pada
anak kecil atau balita. Semoga para petani bisa mulai memikirkan menjadikan
pertanian organik atau bisa menggunakan media kompos tanah yang sifatnya tidak
berbahaya bagi lingkungan dan memiliki nutrisi yang juga cukup
DAFTAR RUJUKAN
·
Trubus 501, Agustus, 2011 : Buah Cinta Milik Saudara Tua, hlm. 94-95
·
Trubus 532, Maret, 2014 : Produksi dan Mutu Sering Berjalan, hlm. 55-57
Tidak ada komentar:
Posting Komentar